Manusia adalah makhluk yang sempurna yang diberikan akal dan pikiran tetapi juga manusia mempunyai kelemahan dan kelebihan tersendiri. Bukan berarti karena kita memiliki kelebihan, kita menjadi sombong dan bukan berarti juga dengan kelamahan yang kita miliki menjadi minder. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa manusia juga makhluk sosial, yang saling membutuhkan satu sama lain. Itulah sebabnya kita diciptakan berbeda karena untuk melengkapi satu sama lain.
Seperti pada semboyan negeri kita yaitu Bhineka Tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan tersebut tertulis dalam buku atau kitab karangan mpu Tantular. Banggalah kita sebagai bangsa Indonesia karena kita mempunyai ragam budaya dari beberapa pulau di negeri ini. Tentunya keberagaman tersebut memiliki sisi positif maupun negatif. Dalam kebudayaan nenek moyang kita kita dahulu dikenal dengan prilaku gotong royong, saling membantu satu sama lain. Namun kini, gotong royong tersebut disalah artikan, banyak terjadi demonstrasi anarkis dan peperangan antar warga kampung. Itu disebabkan karena bermaksud untuk menolong teman atau sanak saudara kita namun dalam yang tidak baik. Contoh masalah riil lainnya yang dekat dengan kehidupan kita yaitu mencontek, budaya mencontek itu bukan untuk membantu teman tetapi itu malah akan menjerusumuskan teman. Teman yang kebiasaan diberikan contekan oleh kita tidak akan mampu mengerjakan soal itu sendiri, dia ketergantungan. Sebaiknya, jika kita ingin membantu teman untuk pintar ajaklah dia belajar bersama bukan diberikan contekan pada saat ulangan.
Ketika pertama kali mendengar kata Humanistic Studies dalam benak saya adalah studi tentang manusia. Semua yang berhubungan dengan manusia akan dipelajari disini. Harapan saya dalam mata kuliah Humanistic Studies ini adalah dapat mengenal beragam manusia dalam lingkungan kita, mengerti bahwa keberagaman itu ada, keberagaman itu indah. Karena saya sering mempunyai masalah dengan adanya keberagaman tersebut. Misalnya saat kerja kelompok, dalam kelompok tersebut terdiri dari individu-individu yang berbeda-beda. Jika 1 kelompok terdiri dari 5 anggota untuk sharing dan bertukar pendapat antar anggota. Saat diminta untuk berdiskusi dan mengambil kesimpulan suatu masalah berarti dala diskusi kelompok tersebut kita mempunyai 5 pendapat yang berbeda-beda. Untuk menyikapi perbedaan tersebut ada kalanya kita memiliki ego untuk mempertahankan ide kita. Darisana biasanya sering terjadi perdebatan. Pada mata kuliah ini saya berharap, saya bisa bagimana mengerti satu sama lain, untuk mengambil keputusan yang tepat tanpa ada seorang anggotapun yang tersakiti hatinya karena pendapatnya tidak digunakan.
Selain itu, sebagai calon generasi guru masa depan, saya berharap dengan mengenal keberagaman saat terjun ke lapangan yaitu sekolah. Kita bisa berinteraksi dengan murid-murid dengan baik. Karena setiap individu memiliki pikiran dan prilaku yang berbeda. Saya berharap kelak, dapat mengajar dengan dengan sabar dan tulus dari hati ke hati. Karena sesuatu yang dimulai dengan niat yang tulus akan menjadi berkah untuk pengajar dan yang diajarnya akan mengerti betapa pentingnya pendidikan.
Arsyiyatul Alawiyah
2010110033